Aku menghadap ke mana?
Matahari di sebelah mana?
Bayanganku juga tak ada.
Tunggu! Suara apa itu?
Aku mendengarnya, seperti desis angin.
Ahhh... bukan hanya itu!
Lama kelamaan suara itu mendekat,
semakin dekat, dan semakin keras.
Rupanya Tuhan.
Aku menengadah, bersiap menerima pemberian dari-Nya.
Merasakan tiap sentuhan darinya.
Dingin, sejuk, tenang, gelap
hingga tak
ada yang melihat jika aku masih berdiri di sana.
Singaraja, 01/05/14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar