Jumat, 02 Mei 2014

Bagaimana Bisa disalahkan?



Puisi ini saya tulis setelah mendengarkan penyair sungguhan, Gus Mus membaca puisinya yang berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana.


Bagaimana Bisa disalahkan?. . . 
(terinspirasi dari puisi Gus Mus)


Kau ini siapa?
Seenaknya saja mengaku cinta kepadaku
Aku lahir di sini kau sambut dengan suka cita
Perayaan-perayaan, ritual, pengajian, syukuran. Padahal aku tak meminta
Kau beri aku nama sebagai identitasmu
Tapi kamu merusak identitasmu atas nama aku
Kau itu siapa?
Kau nobatkan aku sebagai anutanmu
Menyuruh mereka tunduk, tapi tanpa mereka tahu kau mencibirku
Enak saja kau mengatasnamakanku dalam jahannammu

Kau juga siapa?....
Kau inginkan aku tumbuh
Aku tumbuh kau memangkasnya
Kau menyuruh mereka merawatku
Mereka merawatku, kau tindas aku semaumu
Kau menyuruh mereka melindungiku
Aku dilindungi kau memburuku
Lalu Kau itu siapa?
Kau menyuruh mereka berbagi, mereka berbagi kau menelannya

hihihihihihi... bagaimana bisa?
Bagaimana bisa kau bersila, bagaimana bisa kau memuja, bagaimana kau mengacungkan dupa,  padahal mereka kelelahan mengais sisa
Bagaimana bisa kau menghamburkan, padahal mereka mengumpulkan
Kau ini siapa?
Mereka tidak mengenalmu tapi kau memaksa untuk dikenal
Kau pernah singgah di gubuk mereka tapi kau lupakan begitu saja
Dan pada saat kau bertutur kepada mereka, mereka menyambut
Tapi saat mereka bertutur padamu, kau menghujatnya
kau ini siapa? . . .
Kau bukan pemilik dunia, juga bukan segalanya
kau mengaku taqwa tapi suka lupa
atau memang sengaja dilupakan?....

Safitri N. W.

Singaraja, 02/05/14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar