Alam menangis, Ia tak kuat lagi menahan kepiluan
Ia tak kuat lagi berada dalam kepura-puraan.
Hingga akhirnya sempat ku lihat ia menitikan air kala mentari masih bersinar.
Dan ketika langit bertemu malam, ia menyampaikan apa yang ia rasakan.
Dia murka. Murka karena manusia tak peduli dengan alamnya.
Siapa sangka, mungkin juga alam murka karena manusia brusaha mengusir awan hitam yang pada dasarnya akan menghapus kegersangan.
Pi'i,13/5/14 "00.35", file dalam folder "masih ada koma"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar