Selasa, 11 Agustus 2015

(Ke) Biasa (an) Jadi Wayang



Ada cerita di balik cerita. Ya, ini tentang cerita yang kami ciptakan tanpa persetujuan dari kalian. Skenario hidup yang kami jalani, melayani dalang kehidupan.
Kebiasaan... ini adalah kebiasaan. Kami biasa dijalankan oleh kebiasaan. Kebiasan yang mengepung, membelenggu kami dari gerak bebas yang kami inginkan. Bukannya kami tak bisa bergerak, tidak bisa berontak. Tapi inilah kami, wayang yang harus melayani, bergerak apabila dalang bersuara.  Hahahaha... ini memang keinginan kami untuk jadi wayang. Dan ketika kami tak kuat lagi menahan belenggu itu, kami hanya bisa menjerit, kami tak mampu mengelak.  
***
Sebenarnya kami bisa bergerak, kami punya akal. Tapi yang dia tau hanya gerak semu saja. Gerak kami selalu salah, selalu saja salah, dan tetap disalahkan lantaran kami hanya wayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar